Photobucket

Jumat, Januari 15, 2010

Wisata Lainnya di Jambi

Pariwisata Lainnya


Bukit Tapan
CAGAR Alam Bukit Tapan, sebagai tempat tumbuh sebagian besar pinus merkusii strain Kerinci, berada di Kabupaten Kerinci di dekat perbatasan dengan Sumatera Barat, termasuk kawasan konservasi TNKS dengan luas 65 000 hektar. Kawasan ini berada di punggung gugusan Pegunungan Bukit Barisan dengan bukit dan lereng curam pada ketinggian 600-1.600 meter di atas permukaan laut.

Bukit Tapan atau Bina Karya merupakan habitat endemik kayu pinus strain Kerinci. Getah Kayu Pius merupakan bahan baku untuk membuat batik sedangkan kayunya banyak yang diekspor ke pasaran Eropa.

Adapun satwa di kawasan hutan konservasi Cagar Alam Bukit Tapan ini yang dilindungi undang-undang adalah gajah (Elephas maximus sumatrensis); tapir (Tapirus indicus); siamang (Hylobates syndactylus); harimau sumatera (Panthera tigris sumatrensis); enggang (Buceros rhinoceros); dan kuau (Argusianus argus).Rujukan

Pancaro Rayo dan Pancuran Gading
Daya tarik yang terdapat di air terjun ini berupa hujan embun yang tercipta akibat ketinggiannya. Kondisi hutan disekeliling air terjun merupakan habitat tumbuhan rotan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan meubel dan kerajinan lain.

Lokasi Antara Desa Lempur Danau dan Desa Pulau Tengah Kabupaten Kerinci.Rujukan

Sumber Air Panas Semurup
Air Panas yang keluar dari perut bumi merupakan hasil kegiatan vulkanik. Pengunjung dapat merebus telor dan pisang di areal wisata ini. Air panas yang terdapat di lokasi ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit.

Lokasi Desa Air Panas Baru Kecamatan Air Hangat. Rujukan

Pengembangan Segitiga Wisata Jambi
Pesona panorama pantai Pulau Berhala, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi hingga kini belum mampu merangsang kunjungan wisata ke Jambi. Sarana wisata di daerah itu masih miskin dan paket wisata ke Pulau Berhala belum ada.

Guna mengubah kondisi pariwisata yang kurang kondusif di Provinsi Jambi, kini pemerintah berupaya mengembangkan kembali pembangunan pariwisata. Terobosan-terobosan yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata itu berupa pembuatan paket-paket wisata. Kegiatan tersebut mulai dilakukan sejak pertengahan tahun ini.

Para pengusaha jasa pariwisata seperti biro perjalanan, pengusaha hotel, restoran, travel, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menggalang kerja sama meningkatkan pembangunan wisata melalui pembuatan paket wisata.

"Melalui kerja sama pembuatan paket wisata ini, setiap kabupaten diharapkan memiliki objek-objek wisata unggulan. Objek-objek wisata unggulan itu nantinya akan masuk satu paket wisata provinsi dan antarkabupaten. Dengan demikian, wisatawan bisa menikmati objek-objek wisata yang bervariasi, mulai dari Kota Jambi hingga ke daerah-daerah kabupaten," katanya.

Selain mengembangkan paket wisata itu, pihaknya juga akan meningkatkan pembangunan wisata bernuansa religius, sejarah, budaya, lingkungan hidup, dan alam. Situs purbakala Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi mulai tahun ini telah dibangun. Desain terperinci mengenai pembangunan situs purbakala peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu telah dibuat. Nantinya, kanal-kanal yang tertimbun ratusan tahun silam di kompleks situs yang berada di tepian Sungai Batanghari itu akan digali.

"Proyek pemugaran dan penanganan situs purbakala Candi Muarajambi ini mendapat prioritas pembangunan pariwisata Jambi tahun ini. Kekayaan objek wisata itu juga telah kita promosikan ke Jakarta beberapa bulan lalu," katanya.

Peningkatan pembangunan pariwisata tersebut juga mendapat dukungan Wakil Gubernur Jambi, H Antony Zeidra Abidin. Pada pembukaan Pesta Danau Kerinci (PDK) VIII di Kerinci akhir November lalu, Antony mengatakan, pengembangan wisata ini tak bisa lagi diabaikan.

Pariwisata Jambi perlu ditangani serius agar para wisatawan kembali melirik daerah itu sebagai daerah tujuan wisata pilihan. Potensi wisata Jambi harus benar-benar dikelola profesional agar mampu memikat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

"Citra pariwisata Jambi yang semakin buruk belakangan ini perlu dipulihkan agar pariwisata Jambi mampu bersaing dengan daerah lain dan negara tetangga. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat Jambi perlu bahu-membahu mendukung pembangunan pariwisata Jambi. Kegiatan wisata juga perlu didukung, baik kegiatan wisata berskala lokal, terlebih lagi kegiatan wisata berskala nasional dan internasional," katanya.

Antony menilai, intensitas kegiatan pariwisata di Jambi tahun 2007 membuat gairah pariwisata di daerah itu mulai bangkit. Kegiatan wisata dan budaya berskala nasional maupun internasional di daerah tersebut juga semakin sering digelar. Event-event wisata tersebut belum sepenuhnya mampu memacu kunjungan wisata karena event wisata tersebut belum dikelola secara profesional.

"Saya yakin, peningkatan kegiatan wisata ini akan mampu memajukan pariwisata Jambi apabila semua pihak saling membantu dan bekerja sama meningkatkan citra kepariwisataan Jambi," katanya.

Fokus
Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi menilai, pembangunan pariwisata Jambi harus benar-benar ditangani serius karena daerah tersebut kaya potensi wisata. Kekayaan itu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan perekonomian daerah. Pembangunan pariwisata merupakan salah satu dari empat prioritas pembangunan Jambi lima tahun ini.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, HM Yunus mengatakan, kemunduran pariwisata Jambi sekarang ini akibat pengelolaan objek wisata yang tidak baik. Salah satu yang perlu dibenahi dalam pembangunan pariwisata Jambi ialah koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Selama otda, pembangunan pariwisata di Jambi cenderung terkotak-kotak dan kurang serius. Ini yang membuat terjadinya kemunduran.

Dinas yang menangani kebudayaan dan pariwisata yang di masa Orde Baru ada di tingkat provinsi dan kabupaten, kini tidak jelas. Beberapa kabupaten menghilangkan dinas kebudayaan dan pariwisata. Penanganan kebudayaan dan pariwisata ada yang digabungkan dengan urusan pembangunan lain. Hal ini membuat pembangunan budaya dan wisata kurang fokus dan tidak terkoordinasi dengan pembangunan kebudayaan dan pariwisata tingkat provinsi. Namun hal itu masih bisa diatasi.

"Walaupun bidang pembangunan kebudayaan dan pariwisata di kebupaten ada yang digabung ke bidang lain seperti transmigrasi, pembangunan wisata bisa dilakukan secara fokus. Caranya dengan mengadakan intensitas koordinasi pembangunan budaya dan wisata antara tingkat kabupaten, kota, dan provinsi," katanya.

Prioritas pembangunan pariwisata Jambi yang perlu digarap secapatnya guna mengembalikan pamor pariwisata Jambi di mata turis mancanegara dan nasional, yakni pengembangan Segitiga Wisata Jambi. Segitiga pariwisata tersebut meliputi Kabupaten Kerinci, Muarojambi dan pantai timur Jambi. Kerinci yang berada di pegunungan memiliki objek wisata khas Danau Kerinci, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Gunung Kerinci.

Kemudian Muarojambi yang berada di lintasan Sungai Batanghari memiliki objek wisata andalan situs purbakala Candi Muarojambi. Sedangkan pantai timur Jambi yang meliputi Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Timur memiliki kekayaan objek wisata bahari. Jika status Pulau Berhala yang saat ini masih sengketa dengan Provinsi Kepulauan Rian (Kepri) jelas masuk Jambi, pulau tersebut juga akan menjadi andalan objek wisata bahari Jambi seperti Pulau Seribu.

Hal senada juga diakui Tour Manager Biro Perjalanan Wisata PT Saung Bulian Jambi, Lina. Para wisatawan yang selama ini banyak mengunjungi Jambi menyukai objek wisata alam dan lingkungan. Misalnya Danau Kerinci, Gunung Kerinci, TNKS dan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) di Kabupaten Merangin. Objek-objek wisata itu banyak diminati wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa dan Amerika Serikat.

"Para wisatawan mancanegara menyukai TNBD karena di sana masih ada komunitas adat terpencil, Orang Rimba atau suku Kubu. Mereka juga bisa berkemah di dalam hutan, menikmati suasana asri alam Jambi," katanya.

Sedangkan wisatawan mancanegara dari Asia, lanjutnya, banyak mengunjungai situs purbakala Candi Muarojambi. Biasanya Candi Muarojambi dikunjungi para rohaniwan Budha dari Taiwan, Thailand, dan Korea Selatan.Rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar