Photobucket

Senin, Januari 18, 2010

Pemasar Investasi Jambi

Pemasar Investasi Terbaik

Wajah Jambi dalam lima tahun terakhir sangat semarak dengan kegiatan investasi dan pembangunan. Modal asing dan dalam negeri yang masuk terus merangkak naik. Zulkifli Nurdin sangat piawai memasarkan potensi wilayahnya ke para investor. Ia adalah pemasar investasi terbaik diantara gubernur yang ada. Keahlian Zulkifli sebagai pemasar investasi menjadi klop dengan kegetolannya membangun proyek-proyek berskala mega.

Zulkilfi Nurdin sudah sangat dikenal sebagai satu-satunya gubernur yang sangat getol memperjuangkan terwujudnya berbagai proyek berskala mega. Dengan mendorong realisasi proyek besar, ia berharap pertumbuhan ekonomi wilayah berakselerasi cepat, infrastruktur daerah meningkat lebih baik.

Zulkifli hanya punya satu cara mewujudkan impiannya, dan itu konsisten ia jalankan, yakni menggandeng dan menjaring sebanyak mungkin investor dalam dan luar negeri. Provinsi Jambi menurutnya mempunyai keterbatasan kemampuan keuangan.

Langkah pertama yang harus Zulkifli lakukan adalah menciptakan suasana dan iklim berusaha yang kondusif, serta bersahabat dengan semua investor. Ia juga harus rajin menjambangi atau mendatangkan para pelaku usaha lokal dan asing, supaya mereka berkenan menanamkan modalnya di bumi “Daerah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” ini.

Semula, publik secara kritis bertanya-tanya apa sajakah hasil yang Jambi peroleh dari sejumlah kunjungan dan perjalanan promosi Gubernur ke luar negeri. Apakah ada, PMA yang bersedia melakukan investasi di Jambi. Cibiran itu masuk akal, memang. Di awal kepemimpinan Zulkifli, 1999, krisis ekonomi dan situasi sosial politik masih tak menentu. Jaminan keamanan dalam arti makro secara khusus telah mempersulit masuknya investasi asing ke Indonesia. Siapapun sadar, adalah sulit meyakinkan investor, sekalipun proyek investasi yang ditawarkan begitu menarik dan menguntungkan secara ekonomis.

Jambi Berubah Wajah
Sebagai pemimpin baru yang visioner dan memiliki segudang ide-ide kreatif, bagi Zulkifli, mengunjungi sejumlah negara untuk menggaet investor bukanlah pekerjaan istimewa, sesungguhnya. Sebelum menjabat Gubernur pun, ia sudah terbiasa melanglang buana ke sejumlah negara mencari investor. Pada tahun 1983, misalnya, sambil berdarmawisata ia berhasil menggaet rekan bisnis baru dari Jerman Barat, untuk bersama-sama melakukan investasi pengepakan nenas tangkit.

Pada akhirnya faktalah yang berbicara. Ia berhasil memupus keraguan banyak pihak. Arus masuk Penanaman Modal Asing (PMA) ke Propinsi Jambi menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Jambi telah berubah wajah menjadi daerah tujuan investasi yang menjanjikan, berprospek bagus dan menarik. Dalam dua tahun pertama kepemimpinannya Jambi mengalami peningkatan arus masuk investasi 21,3 persen, padahal, dalam waktu bersamaan secara nasional Indonesia justru mengalami penurunan investasi PMA 50 persen.

Jambi mempunyai keunikan dalam hal peta perjalanan investasi asing. Pada tahun 1997 Jambi sama sekali belum memperlihatkan peningkatan investasi PMA. Investasi PMA baru masuk ke Jambi tahun 1998, itupun nilainya hanya 11,805 ribu dolar AS. Lalu tahun 1999 tak satupun investasi PMA bertambah, Jambi tetap hanya memiliki 12 proyek PMA.

Jambi baru menggeliat tahun 2000, total nilai investasi yang masuk 337.420,84 dolar AS, atau setara dua kali lipat dari akumulasi investasi yang terjadi tahun 1967-1995. Tahun 2001 Jambi mengalami sedikit penurunan investasi, yang masuk hanya 313.512,09 dolar AS.

Jika dilihat jumlah perusahaan PMA yang masuk, pada Januari-Desember 2001 sebanyak sembilan perusahaan masuk, atau naik 125 persen dibanding tahun sebelumnya. Dua merupakan perusahaan asal Singapura, bergerak di sektor pengolahan kelapa sawit, satu asal Taiwan bergerak di sektor moulding. Enam perusahaan lainnya berasal dari Malaysia, empat diantaranya perusahaan moulding dan komponen bahan banguinan serta perusahaan pertambangan minyak dan gas. Kesembilan PMA mampu menyerap 6.016 tenaga kerja. Jumlah itu meningkat tajam 482,56 persen dibanding tahun sebelumnya, yang hanya menyerap 1.327 tenaga kerja.

Menandatangani Berbagai MoU
Melewati tahun 2000 dan 2001 semakin banyak saja langkah-langkah terobosan Zulkifli Nurdin menggalang investasi dari dalam dan luar negeri. Ia semakin sering melakukan promosi investasi dan perdagangan. Sejumlah kesepahaman dan saling pengertian berbentuk Memorandum of Understanding (MoU) berhasil ditandantangani. Dengan PT Perusahaan Gas Nasional (PGN), pimpinan WMP Simanjuntak, misalnya. Zulkifli dan Simanjuntak sepakat membangun proyek pemasangan pipa gas bawah laut melintasi Jambi-Kuala Tungkal-Batam-Singapura.

Proyek mega senilai 470 dolar AS itu dikerjakan oleh PT Jambi Gas, sebuah perusahaan baru patungan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT PGN. Simanjuntak menyebutkan, pendirian perusahaan patungan semacam PT Jambi Gas adalah yang pertama kali terjadi di Indonesia, dan ide tersebut murni meluncur dari “Sang Gubernur Pembawa Perubahan”, Zulkifli Nurdin. Komisi V daan VIII sepakat menyatakan persetujuan pendirian perusahaan patungan, setelah melalui pembahasan yang alot. Pemerintah pun, melalui Menneg BUMN setuju pendirian perusahaan patungan.

Selain senang membangun proyek berskala mega, Zulkifli Nurdin juga terkenal getol menawarkan sektor migas sebagai andalan investasi. Dengan sebuah perusahaan asal Singapura, yang tergabung dalam Federal International Ltd, pada 27 Januari 2004 Zukifli berhasil menandatangani pendirian perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan migas.

Pendirian perusahaan patungan, yang diberi nama PT Federal Batanghari, merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya, yang sudah ditandatangani PT Jambi Info Trade Centre dengan pimpinan Federal International Ltd, Mr Koh Kian Kjong, pada 18 Desember 2003. Ketika itu, penandatanganan MoU dilakukan secara sangat unik melalui telekonferensi. Zulkifli menandatangani MoU melalui faksimili yang tersedia di ruang kerja Gubernur.

Dirikan Pusat Promosi di Singapura
Keberhasilan Jambi menggaet investor besar asal Singapura tak lepas dari kecerdikan Zulkifli mendirikan Pusat Promosi Jambi di Singapura (Jambi Promotion Office), pada 4 Desember 2003.

Pendirian kantor pusat promosi di luar negeri merupakan langkah jitu memperluas jaringan pasar produk-prodduk lokal Jambi ke luar negeri, khususnya Singapura.

Zulkifli ssudah lama meniatkan menjadikan Singapura sebagai sasaran utama bisnis dan perdagangan Jambi. Bahkan, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Mr Georgge Yeoh, didampingi Duta Besar Singapura untuk Indonesia Edward Lee, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Slamet Hidayat, akhir Agustus 2003 menyempatkan diri mengunjungi langsung provinsi Jambi.

Langkah Zulkifli menggalang kerjasama usaha, perdagangan, dan investasi dengan Singapura memperoleh dukungan kuat dari pemerintah sana. George Yeoh menyebutkan, Singapura siap mendukung kerjasama di berbagai bidang seperti pertanian, prasarana industri. Singapuran juga ikut mengembangkan pelabuhan Muara Sabak, 120 kilometer timur laut kota Jambi, sebagai pelabuhan ekspor berprospek masa depan.

Seusai bertemu Zulkifli Nurdin 20 Agustus 2003, GeorgeYeoh kemudian melanjutkan kunjungan bisnisnya ke Kabupaten Kerinci, untuk mempromosikan pariwisata Jambi khususnya wisata alam dan agrowisata Kerinci.

Zulkifli juga memperoleh dukungan kuat dari Agri Food & Veterianary Autority of Singapura (AVA), saat Deputi Direktur AVA, Dr. Philip Chew Hong, bertemu Zulkifli di Singapura akhir Desember 2003. Pengusaha Singapura siap membantu penerapan teknologi pengembangan usaha di bidang agrikultur, perikanan dan pertanian Propinsi Jambi, sesuai dengan standar kualitas produk suatu komoditi yang ditentukan.

Sehari setelah kedatangan Geeorge Yeoh, sejumlah besar investor asal Singapura berkunjung ke Jambi meninjau sejumlah proyek termasuk meninjau pelabuhan samudera Muara Sabak.

Khusus tentang Muara Sabak, banyak pihak sampai-sampai mengacungkan jempol memuji langkah terobosan Zulkifli Nurdin menjadikannya pelabuhan samudera berskala internasional. Dorojatun Kuntjoro-Jakti, selaku Menko Perekonomian, pernah berujar pemerintah pusat siap membantu mensukseskan rencana Muara Sabak sebagai pelabuhan samudera.

Nampaknya upaya dan kerja keras Zulkifli menggalang investasi dari dalam dan luar negeri tidak sia-sia. Ini dapat dilihat dari tingginya perhatian sejumlah pejabat dari daerah luar, yang berkeinginan mencontoh Propinsi Jambi dalam mendatangkan investor ke daerah. Di antaranya adalah delegasi dari provinsi Banten, dipimpin Wakil Gubernurnya Ny. Hj. Ratu Chodisyah Maret 2003.

Perkembangan Pencapaian Investasi PMA dan PMDN
di Provinsi Jambi Tahun 1999-2003
Tahun PMA Jumlah PMDN Jumlah
(ribu US$) Perusahaan (juta Rp) Perusahaan
1999 147.377,62 12 25.106.385,91 56
2000 337.420,84 22 26.343.237,78 92
2001 313.512,09 30 27.584.974,47 107 2002 894.953,16 33 28.114.930,28 110
2003 1.297.199,23 42 28.657.489,98 118
Rata-rata 72.24 36,78 3,36 8,23
Sumber: LPJ Gubemur 1999-2003

Jerih payah dan kesungguhan Zulkifli mendatangkan investasi ke “Daerah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” menampakkan hasil, sesssuai dengan peta perkembangan pencapaian investasi PMA dan PMDN di Provinsi Jambi tahun 1999-2003. Keberhasilan itu tak luput dari perhatian sejumlah pejabat provinsi lain, untuk ditiru kiat bagaimana mendatangkan investor. Delegasi Provinsi Banten, misalnya, dipimpin Wakil Gubernur Ny. Hj. Ratu Chodisjah berkenan mengunjungi Jambi pada Maret 2003. ►e-ti/ht. Rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar