Photobucket

Rabu, November 18, 2009

Potensi Wisata Karo

Potensi Pariwisata Karo

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2050’-3019’ Lintang Utara dan 97055’-98038’ Bujur Timur.

Kabupaten Karo berbatasan dengan :
* Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir
* Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
* Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi NAD)

Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil produk pertanian dan juga sebagai Daerah Tujuan Wisata di Indonesia dengan Kota Berastagi sebagai pusat Kepariwisataan berjarak 66 Km dari Kota Medan (Bandara Polonia Medan) dan 11 Km dari Kota Kabanjahe sebagai Pusat Pemerintahan.

Potensi Obyek Pariwisata Kab.Karo:
  • Obyek Wisata Alam : Alam Pegunungan, Hutan Raya, Air Terjun. Danau, Air Panas Alama dan Gua.
  • Obyek wisata Budaya : Rumah Tradisional Karo, Kesenian Budaya Tradisional Karo, Upacara Ritual dan Pesta Tahunan.
  • Obyek wisata peninggalan Sejarah : Museum Karo Lingga, Peninggalan Meriam Putri Hijau, Peninggalan Bangunan Arsitektur Zaman Belanda
  • Agro Wisata : Perkebunan Jeruk, tanaman bunga bungaan dan sayur sayuran


Kota Berastagi sebagai pusat Kepariwisataan Karo memiliki aksesibilitas sangat baik, wisatawan dapat mengunjunginya menggunakan bus ukuran besar. Kota Berastagi juga memiliki sarana akomodasi dan restoran yang sangat memadai dan fasilitas umum seperti station bus, sarana komunikasi, sarana kesehatan, perbankan, Money Changer.

Berastagi juga terletak pada posisi strategis di jalan utama yang menghubungkan Kota Medan dengan Parapat (Simalungun) atau Taman Iman (Dairi), jadi kota ini juga merupakan pintu gerbang perjalanan wisata ke obyek wisata lainnya di Sumatera Utara.

Peran Serta Pemerintah dan Sektor Swasta terhadap Kepariwisataan Kab. Karo

Memasuki era globalisasi dan era Otonomi Daerah, tentunya Pemerintah Daerah dapat mengerahkan segala kekuatan dan keunggulan yang dimilikinya untuk dapat mensejahterakan rakyatnya, untuk itu dibutuhkan kesiapan dan kesigapan sumber daya manusia aparatur pemerintah dan masyarakat yang handal guna mengembangkan segala potensi yang ada.

Program Pembangunan Kab. Karo 2006 – 2010 menitik beratkan sektor Pariwisata sebagai sektor andalan sesudah Sektor Pertanian.

Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Karo menyadari akan tantangan yang akan dihadapi, dituntut untuk lebih bekerja keras guna menggali dan mengembangan potensi pariwisata. Melalui visi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kab. Karo 2006 – 2010 “ TERWUJUDNYA KABUPATEN KARO SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA UTAMA, BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG BERLANDASKAN NILAI NILAI BUDAYA KARO “ kiranya bagi kami sebagai pedoman dalam pengembangan Kepariwisataan Kab. Karo.

Dalam memberhasilkan visi dan misi tersebut diatas, bukan semata mata dilaksanakan oleh aparatur pemerintah saja melainkan dituntut keterlibatan sektor swasta dan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan kepariwisataan. Mengingat Pariwisata merupakan lintas sektoral yang artinya kegiatan pariwisata relatif dalam bentuk koordinasi dengan dinas terkait.

Keterlibatan sektor swasta pariwisata dan masyarakat dalam pembangunan merupakan kemitraan yang mutlak dilaksanakan.

Gundaling

Bukit Gundaling dengan ketinggian 1 575 M dari permukaan laut berjarak 3 km dari kota Brastagi. Untuk mencapai bukit ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan sado. Di bukit ini terdapat taman yang indah, tempat bersantai dan sarana jalan setapak untuk olahraga yang mengitari puncak bukit Gundaling. Dari puncak bukit dapat dinikmati panorama gunungapi Sibayak dan gunungapi Sinabung yang mengagumkan.

Bukit Gundaling merupakan tempat wisata dengan pohon kayu yang rindang dan bunga bungaan yang sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda.

Dari Puncak Bukit Gundaling terlihat panorama Gunung Sibayak dan Sinabung serta Kota Berastagi. Jarak dari Kota Berastagi ke Bukit Gundaling ± 2 km dapat menggunakan bus ukuran besar.

Lau Debuk-debuk

Obyek wisata ini merupakan pemandian air panas yang mata airnya bersumber dari perut bumi, mengandung unsur belerang. Pada waktu waktu tertentu ditemukan masyarakat mengadakan ritual seperti : Erpangir kulau (mandi ritual) yang bertujuan membersihkan diri dari roh roh jahat dan niat niat yang tidak baik. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini sekitar 10 km dan dapat menggunakan bus ukuran besar.

Gunung Berapi Sibayak

Gunung Berapi Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi di atas ketinggian 2.172 M dari permukaan laut. Pendakiannya melewati hutan belantara tropis dan tebing yang penuh tantangan serta di puncak gunung terdapat hamparan dataran tempat berkemah. Dari puncak gunung terlihat kawah yang masih aktif magma dan pemandangan yang indah dan menawan.

Gunung ini dapat didaki dari dua tempat yaitu Desa Jaranguda (1,5 Km dari berastagi) dan Desa Semangat Gunung (12 km dari Berastagi).

Untuk mendaki gunung ini melalui jalan setapak dibutuhkan waktu sekitar 3 jam. Gunung ini telah memiliki jalan aspal sampai ke puncaknya, saat ini kita dapat mencapai puncak gunung dengan kendaraan 4 WD sampai di Bukit Kapur dan melakukan pendakian ke puncak dengan waktu tempuh 30 menit.

Gunung Berapi Sinabung

Gunung Berapi Sinabung terdapat di Desa Kuta Gugung kecamatan Naman Teran memiliki ketinggian 2.417 meter dari permukaan laut.

Pendakian melewati belantara tropis dan tebing yang penuh dengan tantangan. Sepanjang jalan pendakian kita akan menemukan berbagai tumbuhan langka , pohon berumur ratusan tahun dan satwa liar yang masih hidup bebas tanpa gangguan manusia. Di puncak gunung terdapat hamparan untuk tempat berkemah, dari puncak gunung ini kita dapat memandang ke seluruh wilayah Kabupaten Karo bahkan sampai wilayah Dairi, Simalungun dan Langkat.

Gunung ini dapat didaki dari dua tempat yaitu Obyek Wisata Lau Kawar dan Desa Mardingding.

Jarak dari Kota Berastagi ke tempat awal pendakian Gunung Sinabung 30 km. Pendakian dari Desa Lau Kawar dan Desa Mardingding memakan waktu ± 4 jam.

Danau Lau Kawar

Danau ini memiliki luas ± 20 ha diapit oleh alam pegunungan yang ditumbuhi kayu kayuan hutan tropis dan di pinggir danau terbentang lahan seluas 3 ha sebagai lokasi tempat berkemah. Bagi wisatawan yang berjiwa petualangan dari obyek ini dapat melakukan kegiatan panjat tebing dan sekaligus pendakian ke puncak Gunung Sinabung. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini sekitar 27 km dan dapat menggunakan kendaraan roda empat yang melewati beberapa desa dan lahan pertanian.

Air Panas Semangat Gunung

Obyek wisata ini sebagai tempat pemandian air panas alam yang dikelola secara profesional dalam bentuk kolam kolam renang yang suhunya berbeda beda sesuai dengan keinginan para wisatawan. Mata airnya bersumber dari perut bumi dan mengandung unsur belerang yang dapat mengobati penyakit seperti gatal gatal dll. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini ± 13 km dan dapat menggunakan bus ukuran besar.

TAHURA(Taman Hutan Rakyat Bukit Barisan Obyek wisata ini merupakan kawasan hutan seluas ± 8 ha yang ditumbuhi berbagai jenis kayu kayuan hutan tropis berusia diatas 60 tahun dan didalamnya berkembang berbagai species kupu kupu langka. Di obyek wisata ini dipelihara gajah yang dapat dimanfaatkan sebagai transportasi wisatawan mengelilingi hutan. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini 5 km yang dapat menggunakan bus ukuran besar.

Gua Liang Dahar

Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing masing 500 m2, 400 m2, 300 m2 serta ruang ukuran kecil lainnya. Didalam gua terdapat mata air yang mengalir melalui terowongan kecil ke Desa Bekerah dan diatas dinding guat terdapat sarang burung layang layang dan kalong. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini 40 km, sampai ke Desa Lau Buluh dapat menggunakan kendaraan roda empat dan selanjutnya berjalan kaki ± 30 menit.

Gua Ling-ling Gara
Gua ini mempunyai keunikan alam, yang mana didalamnya terdapat kursi dan meja terbentuk dari proses alam. Pada masa lalu digunakan sebagai tempat peristirahatan dan tempat perlindungan para pemburu dari kejaran binatang liar. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini 100 km yang dapat menggunakan bus ukuran besar dan dari Desa Marding ding berjalan kaki 1 jam.

Air Terjun Sikulikap

Air terjun ini mempunyai ketinggian jatuh 30 m menghasilkan bunyi alam yang syahdu, dikelilingi hutan tropis tempat Gibon bergantungan yang kadakala berteriak bersahut sahutan. Disekitar lokasi ini terdapat kupu kupuan berwarna warni. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini ± 11 km, namun apabila langsung dari Kota Medan dapat singgah di jalan raya dengan berjalan kaki sejauh 800 m.

Air Terjun Belingking
Air terjun ini berbeda dengan air terjun lainnya, karena jatuhan airnya bertingkat tiga dengan ketinggian jatuh keseluruhan 100 m dan berlokasi dekat dengan perkampungan penduduk. Jarak dari Kota Berastagi ke obyek wisata ini 45 km dan dapat menggunakan kendaraan roda empat.Rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar