Photobucket

Kamis, Desember 17, 2009

Peternakan
Pembangunan sub sektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Usaha peternakan di Provinsi Riau pada umumnya merupakan usaha rakyat bersifat sambilan dan berskala kecil (sapi, kerbau, kambing dan unggas); namun cukup memberikan harapan dalam hal pengembangannya. Adapun permasalahan dalam hal pembangunan sub sektor peternakan adalah relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia, belum berkembangnya pembibitan hewan ternak, usaha peternakan rakyat masih belum dikelola secara profesional dan minimnya sarana dan prasarana penunjang usaha peternakan rakyat.

Pada umunya peternakan di Provinsi Riau masih bersifat tradisional, meskipun demikian beberapa daerah mendapatkan penyuluhan dari Petugas Lapangan yang didatangkan dari Dinas Peternakan dalam upaya peningkatan produksi ternak serta imunisasi ternak terhadap berbagai kemungkinan terserang penyakit.

Untuk melihat perbandingan jumlah populasi ternak masing-masing Kabupaten/ Kota tahun 2004 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Jumlah Populasi ternak masing-masing Kabupaten Kota Tahun 2004:

No.Kabupaten/KotaPopulasi Ternak (Ekor)
Sapi PotongKerbauKambingAyam
1Kuantan Singingi16.21715.3851.02061.385
2Indragiri Hulu23.1052.642812114.504
3Indragiri Hilir11.26987.89318.250
4Pelalawan2.0183732501.465.001
5Siak13.8742112.260113.271
6Kampar7.98921.5961.57312.747.763
7Rokan Hulu18.1013.2591.48157.046
8Bengkalis10.3733.86610.20112.591
9Rokan Hilir2.3057471.87910.526
10Pekanbaru2.969
1.863
4.9359.360.830
11Dumai1.9601161.1951.326.582
TOTAL110.18050.06633.49925.287.749

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2004

Dari tabel diatas memberikan informasi bahwa ternak ayam mempunyai jumlah yang paling banyak, yaitu 25.287.749 ekor, diikuti populasi kerbau sapi potong sebanyak 110.180 ekor, kerbau 50.066 ekor dan kambing 33.499 ekor. Bila kita bandingkan populasi ternak pada masing-masing Kabupaten/Kota, Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai populasi sapi potong yang paling banyak, yaitu 23.105 ekor atau 20.97 persen dari total populasi keseluruhan sapi potong di Provinsi Riau. Kabupaten Rokan Hulu menempati posisi kedua yaitu sebanyak 18.101 ekor atau 16.42 persen dan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 16.217 ekor atau 14.71 persen. Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling sedikit jumlah populasi sapi potong adalah Kota Dumai sebanyak 1.960 ekor atau 1.78 persen dan Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 2.305 ekor atau 2.09 persen.

Untuk ternak kerbau, Kabupaten Kampar mempunyai populasi kerbau yang paling banyak, yaitu 21.596 ekor atau 43.13 persen dari total jumlah keseluruhan populasi kerbau Provinsi Riau sebanyak 50.066 ekor. Kabupaten Kuantan Singingi posisi kedua sebanyak 15.385 ekor atau 30.72 persen dan Kabupaten Bengkalis 3.866 ekor atau 7.72 persen. Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling sedikit populasi kerbaunya adalah Indragiri Hilir sebanyak 8 ekor atau 0.01 persen, Kota Dumai 116 ekor atau 0.23 persen.Rujukan

Perkembangan Peternakan tahun 2007

Dari berbagai jenis populasi hewan ternak yang ada di Provinsi Riau, populasi ayam buras mempunyai jumlah populasi yang paling banyak di Provinsi Riau, yaitu sebanyak 6.361.835 ekor, diikuti populasi kambing sebanyak 274.968 ekor, sapi potong 117.078 ekor dan kerbau 52.153 ekor. Bila kita bandingkan populasi ternak pada masing-masing kabupaten/kota, Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai populasi sapi potong yang paling banyak, yaitu 22.032 ekor atau 18.81 persen dari total populasi keseluruhan sapi potong di Provinsi Riau. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua yaitu sebanyak 20.929 ekor atau 17.87 persen dan Kabupaten Siak sebanyak 17.978 ekor atau 15.35 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit jumlah populasi sapi potong adalah Kota Dumai, yaitu sebanyak 1.534 ekor atau 1.31 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 2.087 ekor atau 1.78 persen.

Untuk melihat perbandingan jumlah populasi ternak masing-masing kabupaten/ kota tahun 2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Jumlah Populasi Ternak Masing-masing Kabupaten/Kota Tahun 2007.
No.Kabupaten/KotaPopulasi Ternak (Ekor)
Sapi PotongKerbauKambingAyam Buras
1Kuantan Singingi20.92918.16620.530397.607
2Indragiri Hulu22.0322.21520.277 115.330
3Indragiri Hilir6.23316 17.704630.239
4Pelalawan2.087527 2.303 303.718
5Siak17.978561 3.276283.755
6Kampar11.12122.39619.8281.112.578
7Rokan Hulu17.1412.29317.742260.604
8Bengkalis6.6313.38887.5891.847.539
9Rokan Hilir8.4451.19445.093534.346
10Pekanbaru2.948
1.330
5.956635.195
11Dumai1.53468 34.670240.934
TOTAL117.07852.153274.9686.361.835

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007

Berbicara masalah populasi ternak tidak terlepas dari jumlah produksi daging yang dihasilkan, karena kebanyakan peternak menjual daging ternaknya untuk menghidupi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah produksi ternak tergantung kepada kondisi ternak itu sendiri. Ternak yang berkembang dengan baik atau dalam keadaan sehat akan besar jumlah produksinya, namun sebaliknya apabila perkembangan ternak tidak normal atau sakit akan mengurangi jumlah daging ternak itu sendiri. Untuk itu suplai makanan kepada ternak menjadi modal utama bagi perkembangan ternak itu sendiri. Untuk melihat jumlah produksi ternak pada masing-masing kabupaten/ kota dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Jumlah Produksi Daging Ternak Masing-masing Kabupaten/ Kota Tahun 2007:
No.Kabupaten/KotaJumlah Produksi (Kg)
Sapi PotongKerbauKambingAyam Buras
1Kuantan Singingi698.574261.16460.363415.151
2Indragiri Hulu112.01213.09222.433120.419
3Indragiri Hilir408.2071.109130.167658.047
4Pelalawan68.5989.5419.133317.120
5Siak124.79216.64213.505296.275
6Kampar306.907799.46928.5291.161.669
7Rokan Hulu547.470102.29151.578272.102
8Bengkalis517.024172.408314.3761.929.058
9Rokan Hilir268.19144.82284.890557.923
10Pekanbaru3.251.933
254.951
96.055663.222
11Dumai46.985187.9416.404251.555
TOTAL6.350.6941.863.431817.4346.642.541

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007

Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi daging ayam buras lebih banyak dibandingkan produksi daging ternak lainnya, yaitu sebanyak 6.642.541 kg, sapi potong 6.350.694 kg, kerbau 1.863.431 kg dan kambing sebanyak 817.434 kg. Jika dibandingkan masing-masing kabupaten/kota untuk jumlah produksi daging ternak, Kota Pekanbaru menghasilkan produksi daging sapi potong yang paling banyak, yaitu 3.251.933 kg atau 51.20 persen atau lebih dari separoh produksi daging sapi yang ada di Provinsi Riau. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua yaitu sebanyak 698.574 kg atau 10.99 persen dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 547.470 kg atau 8.62 persen. Sedangkan yang paling sedikit jumlah produksi daging sapi potong adalah Kota Dumai, yaitu sebanyak 46.985 kg atau 0.73 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 68.598 kg atau 1.08 persen.

Untuk produksi daging kerbau, Kabupaten Kampar merupakan yang paling banyak, yaitu 799.469 kg atau 42.90 persen dari total produksi daging kerbau secara keseluruhan di Provinsi Riau tahun 2007. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua, yaitu sebanyak 261.164 kg atau 14.01 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 254.951 kg atau 13.68 persen. Sedangkan kabupaten yang paling sedikit jumlah produksi daging kerbau adalah Indragiri Hilir sebanyak 174 kg atau 0.02 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 3.268 kg atau 0.33 persen.

Produksi daging kambing bila dibandingkan daging ternak lainnya merupakan paling sedikit produksi dagingnya di Provinsi Riau, yaitu hanya sebesar 817.434 Kg. Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil daging kambing yang paling banyak, yaitu 314.376 kg atau 38.45 persen dari total keseluruhan produksi daging itik di Provinsi Riau tahun 2007. Posisi kedua ditempati Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 130.167 kg atau 15.92 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 96.055 kg atau 11.75 persen. Kota Dumai merupakan penghasil daging kambing yang paling sedikit, yaitu 6.404 kg atau 0.78 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 9.133 kg atau 1.11 persen.

Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil daging ayam buras yang paling banyak, yaitu sebanyak 1.929.058 kg atau 29.04 persen, Kabupaten Kampar sebanyak 1.161.669 kg atau 17.48 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 663.222 kg atau 9.98 persen. Kabupaten Indragiri Hulu merupakan penghasil daging ayam buras paling sedikit, yaitu sebesar 120.419 kg atau 1.81 persen dan Kota Dumai sebanyak 251.555 kg atau 3.78 persen.

Untuk memenuhi kebutuhan akan daging di Provinsi Riau, biasanya ternak tersebut di lakukan pemotongan setiap hari. Namun sebahagian ternak banyak juga dilakukan pemotongan pada hari raya qurban. Harga daging ternak cenderung berfluktuasi, kadang-kadang bisa dijual dengan harga tinggi, namun apabila daging banyak di pasar justru harganya akan menjadi turun.

Jumlah Pemotongan Ternak Masing-masing Kabupaten/ Kota Tahun 2007:
No.Kabupaten/KotaJumlah Pemotongan (/Tahun)
Sapi PotongKerbauKambingAyam Buras
1Kuantan Singingi3.7361.1833.235556.650
2Indragiri Hulu599 591.202161.462
3Indragiri Hilir2.18356.976882.335
4Pelalawan367367490425.205
5Siak66775724397.257
6Kampar1.6413.6211.5291.557.609
7Rokan Hulu2.9284632.764364.846
8Bengkalis2.76578116.8492.586.555
9Rokan Hilir1.4342034.550748.084
10Pekanbaru17.390
1.155
5.148889.273
11Dumai251851343337.294
TOTAL33.9608.44043.8108.906.569

Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007

Dari tabel di atas terlihat bahwa pemotongan ayam buras lebih banyak di lakukan di Provinsi Riau pada tahun 2007, yaitu sebanyak 8.906.569 ekor setiap tahunnya. Kabupaten Bengkalis merupakan kabupaten yang paling banyak melakukan pemotongan, yaitu sebanyak 2.586.555 ekor pertahun di ikuti Kabupaten Kampar sebanyak 1.557.609 ekor. Pemotongan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan daging bagi penduduk Riau dalam rangka memenuhi keperluan sehari-hari. Di samping ayam buras, pemotongan kambing juga banyak dilakukan di Provinsi Riau. Pada tahun 2007 tercatat pemotongan kambing di Provinsi Riau berjumlah 43.810 ekor per tahunnya dimana Kabupaten bengkalis juga paling banyak melakukan pemotongan, yaitu sebanyak 16.849 ekor. Sedangkan untuk ternak sapi potong, pemotongan setiap tahunnya berjumlah 33.960 ekor dengan pemotongan terbanyak dilakukan di Kota pekanbaru, yaitu sebanyak 17.390 ekor. Untuk ternak kerbau, jumlah pemotongan pada tahun 2007 hanya sebanyak 8.440 ekor, dimana Kabupaten Kampar merupakan kabupaten paling banyak melakukan pemotongan yaitu sebanyak 3.621 ekor.
Pemutakhiran Terakhir : 01 Maret 2009.Rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar