Photobucket

Rabu, Desember 09, 2009

Investasi Prov. Sumatera Barat

Investasi Di Sumatera Barat


Di tahun 2005, nilai ekspor Sumatra Barat mencapai 16,322,174.57 ribu US $ dari komoditas karet, kopi, kayu manis, pala, kapulaga, ikan, buah-buahan, minyak esensial, kayu, semen, minyak sayur, daging, makanan, getah karet, batubara, bauksit, gambir, produk industri dan pertanian lainnya.

Sumatra Barat berpotensi oleh sector pertanian, industri, perikanan, dan perkebunan. Komoditi unggulan propinsi tersebut adalah jagung 85,410.00 ton dari 24,235.00 ha (2005), industri pakan ternak, perikanan tangkap 98,432.00 ton (2004), industri pengalengan ikan, industri ikan beku, karet 86,552.00 ton (2004) dari 144,717.00 ha, sapi 1,356,699.00 ekor (2004), industri pemrosesan sapi, kelapa sawit 686,356.00 ton (2004) dari 230,099.00 ha, ayam 20,972,612.00 ekor (2004), kopi 87,057.00 ton/tahun (2004), tebu 17,670.00 ton (2004) dari 9,861.00 ha, kakao 8,066.00 ton (2004) dari 13,197.00 ha, buah-buahan 101,997.00 ton/tahun (2005), budidaya ikan 54,562.00 ton (2004), industri minyak sayur, industri pengolahan buah, industri pengolahan ayam, industri pengolahan kopi, penggemukan sapi, pengolahan gambir 8,143.00 ton (2003), ga,bir 12,436.00 ton (2004) dari 19,457.00 ha.

Perusahaan yang bergerak di sector-sektor tersebut memproduksi minyak nabati, karet, jasa wisata, minyak sawit, meubel, kain batik, perdagangan, makanan ringan, kain rajutan, pengekspor karet, kaca graveir, CPO, kakao kering, getah kakao, semen, industri minyak sayur, industri pengolahan rempah-rempah, lemak dan minyak nabati, pengepakan RBD olien, minyak mentah nabati dan hewani, perkebunan kelapa sawit, industri minyak sawit, tepung, dan televisi. Peluang bisnis yang mulai dilirik adalah bumbu masak, dan percetakan.

Peluang usaha yang sedang dikembangkan di Sumatra Barat adalah :
  • (1) perkebunan kelapa sawit di Sungai Pagu, Sangir, dan Sawah Lunto,
  • (2) perkebunan gambir Lima Puluh Kota dan South Pesisir,
  • (3) perkebunan kakao di Tanjung Mutiara,
  • (4) perkebunan cassiavera di Tanah Datar,dan
  • (5) perkebun karet di Sawahlunto, Dhamasraya, dan South Solok.
  • Rujukan

    Selama 2006 Investasi Dalam Negeri di Sumbar Capai Rp602 Miliar
    Kapanlagi.com - Nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Sumatera Barat selama tahun 2006 mencapai Rp602,49 miliar dengan rencana penyerapan tenaga kerja sekitar 2.150 orang.

    Penanaman modal tersebut direncanakan oleh dua perusahaan swasta nasional, kata Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dalam penjelasan tertulis di Padang, Rabu (13/12).

    Sedangkan nilai penanaman modal asing (PMA) di Sumbar selama tahun 2006 mencapai US$31,65 juta yang diajukan oleh sepuluh perusahaan asing, dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 391 orang dari Indonesia dan 12 orang asing.

    Menyinggung kendala utama yang dihadapi calon investor untuk melakukan investasi di Sumbar, menurut gubernur, adalah kepastian waktu dan biaya dalam pengurusan izin yang belum jelas.

    Akibatnya, menyulitkan para calon investor dalam perencanaan pembiayaan investasi yang akan dilakukannya.

    Kendala lain, soal kepastian penggunaan lahan untuk lokasi investasi masih sulit pengurusannya terutama dalam penggunaan tanah ulayat.

    Selanjutnya, masih beragamnya lembaga yang menangani pengurusan izin penanaman modal sehingga prosesnya masih panjang dan cenderung menimbulkan biaya tinggi, tambah Gamawan. (*/lpk).Rujukan

    BKPM : Investasi di Sumbar Tidak akan Terganggu
    Padang, (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar, Masrul Zain menyebutkan pasca gempa investasi di Sumbar tidak akan terganggu.

    Hal ini terlihat dari jumlah investasi yang masuk dari periode Januari sampai Oktober tahun 2009.

    'Hingga Oktober 2009 ada sembilan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 14 penanaman modal asing (PMA) yang berinvestasi di Sumbar, baik investasi di bidang pemerintahan dan investasi di bidang swasta,' ujarnya pada antara-sumbar.com di ruang kerjanya.

    Ia menambahkan, total rencana investasi sembilan PMDN Rp.638 milyar dan total rencana investasi PMA 17,3 dolar ini telah masuk dan mendapat surat persetujuan (SP) dengan target yang ditentukan serta realisasinya kedepan.

    'Target sembilan PMDN sebanyak Rp686 miliar terealisasi Rp761 miliar dan 14 PMA ditergetkan 77,000 miliar terealisasi 20,994 miliar' terangnya.

    Sedangkan, pascagempa ini tentu akan ada beberapa perusahaan yang akan berinvestasi dalam perbaikkan berbagai bangunan infrastruktur yang rusak.

    'Maka bila ingin berinvestasi pada tahun sekarang dalam bidang apapun baik berupa barang dan jasa maka realisasi proyek tersebut dapat dimulai tahun depan setelah proposal tersebut mendapat surat persetujuan dari BKPM,' jelasnya.

    Menurutnya, BKPM terus berupaya menginformasikan kepada masyarakat luas melalui promosi agar berinvestasi di Sumbar melalui berbagai iven dan acara lainnya.

    'Kita mengimbau kepada seluruh perusahaaan yang ada bahwa jangan takut berinvestasi di Sumbar pascagempa karena banyak peluang usaha yang dapat dilakukan,' terangnya.

    Sementara, Kasubid Penanganan dan Penanaman Modal Wastini, mengatakan terjadi peningkatan realisasi investasi dari tahun ke tahun baik yang PMDN dan PMA.

    'Tahun 2007 realisasi investasi PMDN Rp6,289 triliun dan pada 2008 naik Rp6,699 triliun. Sedangkan investasi PMA yang terealisasi pada tahun 2007 berjumlah 881,5 miliar lalu meningkat 2008 menjadi 901,9 miliar,' katanya. (antara-sumbar.com). Rujukan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar