Peternakan
Pembangunan sub sektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Usaha peternakan di Provinsi Riau pada umumnya merupakan usaha rakyat bersifat sambilan dan berskala kecil (sapi, kerbau, kambing dan unggas); namun cukup memberikan harapan dalam hal pengembangannya. Adapun permasalahan dalam hal pembangunan sub sektor peternakan adalah relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia, belum berkembangnya pembibitan hewan ternak, usaha peternakan rakyat masih belum dikelola secara profesional dan minimnya sarana dan prasarana penunjang usaha peternakan rakyat.
Pada umunya peternakan di Provinsi Riau masih bersifat tradisional, meskipun demikian beberapa daerah mendapatkan penyuluhan dari Petugas Lapangan yang didatangkan dari Dinas Peternakan dalam upaya peningkatan produksi ternak serta imunisasi ternak terhadap berbagai kemungkinan terserang penyakit.
Untuk melihat perbandingan jumlah populasi ternak masing-masing Kabupaten/ Kota tahun 2004 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jumlah Populasi ternak masing-masing Kabupaten Kota Tahun 2004:
No. Kabupaten/Kota Populasi Ternak (Ekor) Sapi Potong Kerbau Kambing Ayam 1 Kuantan Singingi 16.217 15.385 1.020 61.385 2 Indragiri Hulu 23.105 2.642 812 114.504 3 Indragiri Hilir 11.269 8 7.893 18.250 4 Pelalawan 2.018 373 250 1.465.001 5 Siak 13.874 211 2.260 113.271 6 Kampar 7.989 21.596 1.573 12.747.763 7 Rokan Hulu 18.101 3.259 1.481 57.046 8 Bengkalis 10.373 3.866 10.201 12.591 9 Rokan Hilir 2.305 747 1.879 10.526 10 Pekanbaru 2.969 4.935 9.360.830 11 Dumai 1.960 116 1.195 1.326.582
TOTAL 110.180 50.066 33.499 25.287.749
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2004
Dari tabel diatas memberikan informasi bahwa ternak ayam mempunyai jumlah yang paling banyak, yaitu 25.287.749 ekor, diikuti populasi kerbau sapi potong sebanyak 110.180 ekor, kerbau 50.066 ekor dan kambing 33.499 ekor. Bila kita bandingkan populasi ternak pada masing-masing Kabupaten/Kota, Kabupaten Indragiri Hulu mempunyai populasi sapi potong yang paling banyak, yaitu 23.105 ekor atau 20.97 persen dari total populasi keseluruhan sapi potong di Provinsi Riau. Kabupaten Rokan Hulu menempati posisi kedua yaitu sebanyak 18.101 ekor atau 16.42 persen dan Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 16.217 ekor atau 14.71 persen. Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling sedikit jumlah populasi sapi potong adalah Kota Dumai sebanyak 1.960 ekor atau 1.78 persen dan Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 2.305 ekor atau 2.09 persen.
Untuk ternak kerbau, Kabupaten Kampar mempunyai populasi kerbau yang paling banyak, yaitu 21.596 ekor atau 43.13 persen dari total jumlah keseluruhan populasi kerbau Provinsi Riau sebanyak 50.066 ekor. Kabupaten Kuantan Singingi posisi kedua sebanyak 15.385 ekor atau 30.72 persen dan Kabupaten Bengkalis 3.866 ekor atau 7.72 persen. Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling sedikit populasi kerbaunya adalah Indragiri Hilir sebanyak 8 ekor atau 0.01 persen, Kota Dumai 116 ekor atau 0.23 persen.Rujukan
Dari berbagai jenis populasi hewan ternak yang ada di Provinsi Riau, populasi ayam buras mempunyai jumlah populasi yang paling banyak di Provinsi Riau, yaitu sebanyak 6.361.835 ekor, diikuti populasi kambing sebanyak 274.968 ekor, sapi potong 117.078 ekor dan kerbau 52.153 ekor. Bila kita bandingkan populasi ternak pada masing-masing kabupaten/kota, Kabupaten Indragiri Hulu
mempunyai populasi sapi potong yang paling banyak, yaitu 22.032 ekor atau 18.81 persen dari total populasi keseluruhan sapi potong di Provinsi Riau. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua yaitu sebanyak 20.929 ekor atau 17.87 persen dan Kabupaten Siak sebanyak 17.978 ekor atau 15.35 persen. Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit jumlah populasi sapi potong adalah Kota Dumai, yaitu sebanyak 1.534 ekor atau 1.31 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 2.087 ekor atau 1.78 persen.
Untuk melihat perbandingan jumlah populasi ternak masing-masing kabupaten/ kota tahun 2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Jumlah Populasi Ternak Masing-masing Kabupaten/Kota Tahun 2007.
No. Kabupaten/Kota Populasi Ternak (Ekor) Sapi Potong Kerbau Kambing Ayam Buras
1 Kuantan Singingi 20.929 18.166 20.530 397.607 2 Indragiri Hulu 22.032 2.215 20.277
115.330 3 Indragiri Hilir 6.233 16
17.704 630.239 4 Pelalawan 2.087 527
2.303
303.718 5 Siak 17.978 561
3.276 283.755 6 Kampar 11.121 22.396 19.828 1.112.578 7 Rokan Hulu 17.141 2.293 17.742 260.604 8 Bengkalis 6.631 3.388 87.589 1.847.539 9 Rokan Hilir 8.445 1.194 45.093 534.346 10 Pekanbaru 2.948 5.956 635.195 11 Dumai 1.534 68
34.670 240.934
TOTAL 117.078 52.153 274.968 6.361.835
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007
Berbicara masalah populasi ternak tidak terlepas dari jumlah produksi daging yang dihasilkan, karena kebanyakan peternak menjual daging ternaknya untuk menghidupi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah produksi ternak tergantung kepada kondisi ternak itu sendiri. Ternak yang berkembang dengan baik atau dalam keadaan sehat akan besar jumlah produksinya, namun sebaliknya apabila perkembangan ternak tidak normal atau sakit akan mengurangi jumlah daging ternak itu sendiri. Untuk itu suplai makanan kepada ternak menjadi modal utama bagi perkembangan ternak itu sendiri.
Untuk melihat jumlah produksi ternak pada masing-masing kabupaten/ kota dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Jumlah Produksi Daging Ternak Masing-masing Kabupaten/ Kota Tahun 2007:
No. Kabupaten/Kota Jumlah Produksi (Kg) Sapi Potong Kerbau Kambing Ayam Buras
1 Kuantan Singingi 698.574 261.164 60.363 415.151 2 Indragiri Hulu 112.012 13.092 22.433 120.419 3 Indragiri Hilir 408.207 1.109 130.167 658.047 4 Pelalawan 68.598 9.541 9.133 317.120 5 Siak 124.792 16.642 13.505 296.275 6 Kampar 306.907 799.469 28.529 1.161.669 7 Rokan Hulu 547.470 102.291 51.578 272.102 8 Bengkalis 517.024 172.408 314.376 1.929.058 9 Rokan Hilir 268.191 44.822 84.890 557.923 10 Pekanbaru 3.251.933 96.055 663.222 11 Dumai 46.985 187.941 6.404 251.555
TOTAL 6.350.694 1.863.431 817.434 6.642.541
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007
Dari tabel di atas terlihat bahwa produksi daging ayam buras lebih banyak dibandingkan produksi daging ternak lainnya, yaitu sebanyak 6.642.541 kg, sapi potong 6.350.694 kg, kerbau 1.863.431 kg dan kambing sebanyak 817.434 kg. Jika dibandingkan masing-masing kabupaten/kota untuk jumlah produksi daging ternak, Kota Pekanbaru menghasilkan produksi daging sapi potong yang paling banyak, yaitu 3.251.933 kg atau 51.20 persen atau lebih dari separoh produksi daging sapi yang ada di Provinsi Riau. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua yaitu sebanyak 698.574 kg atau 10.99 persen dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 547.470 kg atau 8.62 persen. Sedangkan yang paling sedikit jumlah produksi daging sapi potong adalah Kota Dumai, yaitu sebanyak 46.985 kg atau 0.73 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 68.598 kg atau 1.08 persen.
Untuk produksi daging kerbau, Kabupaten Kampar merupakan yang paling banyak, yaitu 799.469 kg atau 42.90 persen dari total produksi daging kerbau secara keseluruhan di Provinsi Riau tahun 2007. Kabupaten Kuantan Singingi menempati posisi kedua, yaitu sebanyak 261.164 kg atau 14.01 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 254.951 kg atau 13.68 persen. Sedangkan kabupaten yang paling sedikit jumlah produksi daging kerbau adalah Indragiri Hilir sebanyak 174 kg atau 0.02 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 3.268 kg atau 0.33 persen.
Produksi daging kambing bila dibandingkan daging ternak lainnya merupakan paling sedikit produksi dagingnya di Provinsi Riau, yaitu hanya sebesar 817.434 Kg. Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil daging kambing yang paling banyak, yaitu 314.376 kg atau 38.45 persen dari total keseluruhan produksi daging itik di Provinsi Riau tahun 2007. Posisi kedua ditempati Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 130.167 kg atau 15.92 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 96.055 kg atau 11.75 persen. Kota Dumai merupakan penghasil daging kambing yang paling sedikit, yaitu 6.404 kg atau 0.78 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 9.133 kg atau 1.11 persen.
Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil daging ayam buras yang paling banyak, yaitu sebanyak 1.929.058 kg atau 29.04 persen, Kabupaten Kampar sebanyak 1.161.669 kg atau 17.48 persen dan Kota Pekanbaru sebanyak 663.222 kg atau 9.98 persen. Kabupaten Indragiri Hulu merupakan penghasil daging ayam buras paling sedikit, yaitu sebesar 120.419 kg atau 1.81 persen dan Kota Dumai sebanyak 251.555 kg atau 3.78 persen.
Untuk memenuhi kebutuhan akan daging di Provinsi Riau, biasanya ternak tersebut di lakukan pemotongan setiap hari. Namun sebahagian ternak banyak juga dilakukan pemotongan pada hari raya qurban. Harga daging ternak cenderung berfluktuasi, kadang-kadang bisa dijual dengan harga tinggi, namun apabila daging banyak di pasar justru harganya akan menjadi turun.
Jumlah Pemotongan Ternak Masing-masing Kabupaten/ Kota Tahun 2007:
No. Kabupaten/Kota Jumlah Pemotongan (/Tahun) Sapi Potong Kerbau Kambing Ayam Buras
1 Kuantan Singingi 3.736 1.183 3.235 556.650 2 Indragiri Hulu 599
59 1.202 161.462 3 Indragiri Hilir 2.183 5 6.976 882.335 4 Pelalawan 367 367 490 425.205 5 Siak 667 75 724 397.257 6 Kampar 1.641 3.621 1.529 1.557.609 7 Rokan Hulu 2.928 463 2.764 364.846 8 Bengkalis 2.765 781 16.849 2.586.555 9 Rokan Hilir 1.434 203 4.550 748.084 10 Pekanbaru 17.390 5.148 889.273 11 Dumai 251 851 343 337.294
TOTAL 33.960 8.440 43.810 8.906.569
Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Riau - 2007
Dari tabel di atas terlihat bahwa pemotongan ayam buras lebih banyak di lakukan di Provinsi Riau pada tahun 2007, yaitu sebanyak 8.906.569 ekor setiap tahunnya. Kabupaten Bengkalis merupakan kabupaten yang paling banyak melakukan pemotongan, yaitu sebanyak 2.586.555 ekor pertahun di ikuti Kabupaten Kampar sebanyak 1.557.609 ekor. Pemotongan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan daging bagi penduduk Riau dalam rangka memenuhi keperluan sehari-hari. Di samping ayam buras, pemotongan kambing juga banyak dilakukan di Provinsi Riau. Pada tahun 2007 tercatat pemotongan kambing di Provinsi Riau berjumlah 43.810 ekor per tahunnya dimana Kabupaten bengkalis juga paling banyak melakukan pemotongan, yaitu sebanyak 16.849 ekor. Sedangkan untuk ternak sapi potong, pemotongan setiap tahunnya berjumlah 33.960 ekor dengan pemotongan terbanyak dilakukan di Kota pekanbaru, yaitu sebanyak 17.390 ekor. Untuk ternak kerbau, jumlah pemotongan pada tahun 2007 hanya sebanyak 8.440 ekor, dimana Kabupaten Kampar merupakan kabupaten paling banyak melakukan pemotongan yaitu sebanyak 3.621 ekor.
Pemutakhiran Terakhir : 01 Maret 2009.Rujukan
Kamis, Desember 17, 2009
1.863
Perkembangan Peternakan tahun 2007
1.330
254.951
1.155
Label:
Peternakan Riau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar