Pertanian No. Jenis Pangan
Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Kedelai Kacang Hijau 18.333 7.567 2.672 10.61 1.848 540 358 240 No. Jenis Sayuran Areal (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cabe Mentimun Terong Kacang Panjang Bayam Kangkung 630 413 430 511 376 392 2.571 3.470 3.714 1.922 1.568 2.670 NO. Jenis Buah-buahan Jumlah Pohon Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pisang Durian Duku Mangga Jeruk Rambutan Pepaya Nenas Jambu Buah lainnya 53.085 501 21 1107 4716 24.715 5.830 21.024 5.058 8.846 588 11 2 78 181 356 75 15 212 337 TOTAL 124.903 1.855 No. Jenis Pangan
Luas Lahan (Ha) Produksi (ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cabe Mentimun Terong Kacang Panjang Bayam Kangkung 337 290 132 257 255 185 1,042 2,284 1,335 953 710 1,114 No. Jenis Buah-buahan Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pisang Durian Duku Mangga Jeruk Rambutan Pepaya Nenas Jambu 542,635 94,444 100,44 7,505 174,191 99,333 24753 26,943 26,014 Sumber: Riau Dalam Angka, 2007 No. Jenis Tanaman Pangan Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Ubi Jalar Kacang Kedelai Kacang Hijau 30.035 686 5417 315 12 147 653 78 102,404 1,507 12,333 3,366 11 1156 693 79 No. Jenis Sayuran Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Cabe Ketimun Terong Kacang Panjang Bayam Kangkung Petai dan Sawi Labu Lain-lain 196 139 64 228 68 77 28 8 30 447 649 282 595 224 374 130 23 111 No. Jenis Buah-buahan Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pisang Durian Duku Mangga Jeruk Rambutan Pepaya Nenas Jambu Dan lain-lain 10,662 168 210 524 26605 513 439 20173 424 3070 NO. Jenis Tanaman Pangan Lahan Panen (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Ubi Jalar Kacang Kedelai Kacang Hijau 9.128 284 219 351 174 114 26 72 29.941 576 470 3.760 162 897 26 72 JUMLAH 10.386 35.904 NO. Jenis Sayuran Lahan Panen (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cabe Ketimun Terong Kacang Panjang Bayam Kangkung 217 160 108 27 117 88 350 465 233 382 317 267 JUMLAH 917 2014 NO. Jenis Tanaman Pangan Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Ubi Jalar Kacang Kedelai Kacang Hijau 36.621 274 515 324 118 127 2.159 110 123.186 528 1.106 3.520 110 1.004 2.300 114
Struktur ekonomi Provinsi Riau sangat didominasi oleh sektor yang berkaitan dengan migas seperti sektor pertambangan dan industri. Namun apabila unsur migas dikeluarkan dari perhitungan perekonomian Provinsi Riau maka sektor pertanian menjadi salah satu motor penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Provinsi Riau selain sektor industri tanpa migas dan sektor perdagangan.
Pada tahun 2002 saja, sektor pertanian sudah mampu memberikan sumbangan terhadap perekonomian Provinsi Riau sebesar 26,02 persen, ini mengalami peningkatan dari tahun 2001 yang hanya sebesar 25 persen. Tahun 2003 kontribusi sektor pertanian mengalami peningkatan, yaitu sebesar 26.05 %. Dengan peranan sebesar itu tampaknya wajar apabila perenacanaa pembangunan ikut memberikan perhatian lebih terhadap sektor ini untuk memacu terus produktivitasnya agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dan mampu bersaing dipasaran.
Sektor pertanian tidak saja memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian di Provinsi Riau, tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja yang relatif besar. Pada tahun 2002 tercatat sebanyak 741.037 orang bekerja di sektor ini, sedangkan pada tahun 2003 berdasarkan hasil Susenas sebanyak 996.371 orang.
Dalam perannya di bidang ketahanan pangan Provinsi Riau di dukung oleh potensi lahan sawah yang beririgasi, tadah hujan dan pasang surut. Pada tahun 2003 luas sawah yang menggunakan sistem irigasi adalah seluas 38.782 Ha, sawah tadah hujan seluas 123.206 ha dan pasang surut seluas 67.254 ha. Untuk mendukung hasil panen bagi persawahan yang menggunakan sistem irigasi, keberadaan jaringan irigasi sangat mutlak diperlukan. Bagi beberapa Kabupaten/Kota pembangunan jaringan irigasi sudah lama dilaksanakan, hanya saja ada beberapa Jaringan irigasi yang masih kurang perawatannya sehingga penyaluran air ke sawah petani mengalami kendala.
Komoditi unggulan Provinsi Riau untuk sektor pertanian terdiri dari padi, jagung dan Umbi-umbian dan lain-lain. Khusus untuk tanaman padi, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki luas areal produksi yang paling luas, yaitu seluas 36.336 Ha, di ikuti oleh Rokan Hilir seluas 31.697 Ha, dan Kabupaten Rokan Hulu seluas 13.775 Ha. Sedangkan Kabupaten yang luasnya paling kecil adalah Kabupaten Indragiri Hulu seluas 2.180 Ha di samping Kota Pekanbaru yang tidak punya sama sekali.
Dari luas 36.336 Ha yang ada di Kabupaten Indragri Hilir, bisa menghasil produksi sebanyak 120.926 ton, untuk kabupaten Rokan Hilir jumlah produksi pada tahun 2004 sebanyak 93.315 ton dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 42.785 ton. Sedangkan Kabupaten Indragiri Hulu sendiri hanya menghasilkan produksi padi sebanyak 5.674 ton.
Untuk melihat tingkat luas areal produksi dan jumlah produksi komoditi unggulan masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2004 dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
No. Kabupaten/Kota Padi Jagung Singkong/Umbi Lap JP Lap JP Lap JP 1 Kuantan Singingi 10.165 32.630 361 760 369 3.985 2 Indragiri Hulu 2.180 5.674 843 1.730 398 4.298 3 Indragiri Hilir 36.336 120.926 9.659 21.288 286 2.917 4 Pelalawan 7.846 25.648 3.268 7.069 251 2.661 5 Siak 9.176 26.051 3.828 8.145 222 2.398 6 Kampar 9.662 22.512 761 1.649 849 9.084 7 Rokan Hulu 13.775 42.785 735 1.569 628 6.657 8 Bengkalis 12.035 40.221 105 225 479 5.077 9 Rokan Hilir 31.697 93.315 251 613 271 2.927 10 Pekanbaru 0 0 110 220 238 2.451 11 Dumai 4.173 13.025 109 222 217 2.278
TOTAL 137.045 422.787 20.030 43.490 4.208 44.733
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Riau (Oktober 2004)
Keterangan : LAP = Luas Areal Produksi (Ha)
JP = Jumlah Produksi (Ton)
Dari tabel di atas bisa kita perbandingkan, untuk tanaman padi Provinsi Riau dibandingkan tanaman lainnya memiliki luas areal produksi yang paling luas, yaitu 137.045 Ha, diikuti tanaman jagung seluas 20.030 Ha dan singkong dan umbi-umbian seluas 4.208. Bila dibandingkan jumlah produksi masing-masing komoditi tersebut, tanaman padi juga mempunyai jumlah produksi yang paling banyak, yaitu 422.787 ton, diikuti Singkong/umbi-umbian sebesar 44.733 ton dan jagung 43.490 ton.
Namun bila dibandingkan masing-masing Kabupaten/Kota, maka untuk tanaman padi Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai jumlah areal produksi yang paling luas, yaitu 36.336 Ha atau 26.51 persen dari total jumlah keseluruhan, di ikuti Kabupaten Rokan Hilir seluas 31.697 Ha atau 23.12 persen dan Kabupaten Rokan Hulu seluas 13.775 Ha atau 10.05 persen. Sedangkan yang paling kecil jumlah areal produksinya adalah Kabupaten Indragiri Hilir seluas 2.180 Ha atau 1.59 persen disamping Kota Pekanbaru yang tidak memiliki areal produksi sama sekali.
Areal produksi erat sekali kaitannya dengan jumlah produksi, semakin luas areal produksi semakin besar pula jumlah produksinya, tergantung kendala teknis di lapangan, seperti hama, pemeliharaan dan pemupukan. Untuk jumlah produksi , Kabupaten Indragiri Hilir menghasilkan jumlah produksi padi yang paling banyak pada tahun 2004, yaitu sebanyak 120.926 ton atau 28.60 persen dari total jumlah keseluruhan. Urutan kedua yaitu Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 93.697 ton atau 22.07 persen dan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 42.785 ton atau 10.12 persen. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit jumlah produksinya adalah Indragiri Hulu sebanyak 5.674 ton atau 1.34 persen disamping Kota Pekanbaru yang tidak mempunyai jumlah produksi karena tidak adanya areal produksi.
Untuk tanaman jagung, Kabupaten Indragiri Hilir juga mempunyai areal produksi yang paling luas bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya, yaitu seluas 9.659 Ha atau 48.22 persen dari jumlah luas keseluruhannya. Urutan kedua adalah Kabupaten Siak seluas 3.828 Ha atau 19.11 persen dan Kabupaten Pelalawan seluas 3.268 Ha atau 16.31 persen. Sedangkan Kabupaten yang mempunyai areal produksi yang paling kecil untuk tanaman jagung adalah Kota Dumai seluas 109 Ha atau 0.54 persen, diikuti Kota Pekanbaru seluas 110 Ha atau 0.59 persen.
Sedangkan untuk jumlah areal produksi pada masing-masing Kabupaten/Kota, Kabupaten Indragiri Hilir mempunyai jumlah produksi yang paling besar untuk tanaman jagung pada tahun 2004, yaitu sebanyak 21.288 ton atau 48.95 persen dari total jumlah keseluruhan produksi tanaman jagung. Urutan kedua adalah Kabupaten Siak sebanyak 8.145 ton atau 18.73 persen dan Kabupaten Pelalawan sebanyak 7.069 ton atau 16.25 persen. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit hasil produksi untuk tanaman jagung adalah Kota Pekanbaru sebanyak 220 ton atau 0.50 persen, diikuti Kota Dumai sebanyak 222 ton atau 0.51 persen.
Untuk singkong dan umbi-umbian, Kabupaten/Kota yang mempunyai areal produksi yang paling luas adalah Kabupaten Kampar seluas 849 Ha atau 20.17 persen, diikuti Kabupaten Rokan Hulu seluas 628 Ha atau 14.92 persen dan Bengkalis seluas 479 Ha atau 11.38 persen. Sedangkan untuk Kabupaten/Kota yang mempunyai areal produksi untuk singkong dan umbi-umbian adalah Kota Dumai seluas 217 Ha atau 5.15 persen diikuti Kabupaten Siak seluas 222 Ha atau 5.27 persen.
Jumlah Produksi untuk singkong dan umbi-umbian, Kabupaten Kampar mempunyai produksi yang terbanyak, yaitu 9.084 ton atau 20.30 persen, diikuti oleh Kabupaten okan Hulu sebanyak 6.657 ton atau 14.88 persen dan Kabupaten Bengkalis sebanyak 5.077 ton atau 11.35 persen. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit jumlah produksi untuk singkong dan umbi-umbian adalah Kota Dumai sebanyak 2.278 ton atau 5.09 persen dari jumlah total produksi keseluruhan dan diikuti oleh Kota Pekanbaru sebanyak 2.451 ton atau 5.47 persen.
Dari hasil analisa data diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa Kabupaten yang potensial untuk dikembangkan menjadi lumbung pertanian adalah Kabupaten Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Sedangkan Kabupaten/Kota yang tidak potensial untuk dikembangkan menjadi areal pertanian adalah Kota Pekanbaru dan Dumai.Rujukan
1. Kota Pekanbaru
Meskipun berperan sebagai Ibu Kota Provinsi, Kota Pekanbaru juga memiliki lahan untuk pertanian dengan hasil tanaman lahan kering seperti; ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, jagung dan kacang tanah. Lahan kering yang diolah adalah ±445 Ha. Sayur-sayuran sejenis Bayam, Kangkung, Kubis, Sawi, dan Kacang Panjang, Mentimun, Terong dan lain-lain ditanam diatas lahan seluas ±610 Ha.
2. Kota Dumai
Kota Dumai menyimpan potensi yang bagus di sektor pertanian. Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS), kota ini memiliki 3595 Ha lahan tanaman pangan dan 624 Ha lahan sayur-sayuran, dan 21.933 Ha untuk perkebunan Sawit, Karet, Kelapa dan Kopi. Produksi komoditi lainnya adalah tanaman pangan berupa Padi Sawah, Padi Lahan Kering, Jagung, Ubi Kayu, Kentang, Kacang Kedelai dan Kacang Hijau, sayur-sayuran terdiri dari Cabe, Mentimun, Kangkung, Terong, Kacang Panjang dan Bayam, sementara buah-buahan terdiri dari Pisang, Durian, Mangga, Jeruk, Rambutan, Pepaya, Nenas dan Jambu.
3. Kabupaten Kampar
Luas lahan panen untuk tanaman pangan di Kabupaten Kampar adalah 12.588 Ha. Lahan tersebut ditanami dengan bermacam ragam jenis tanaman pangan, seperti padi sawah, padi ladang, jagung, kacang tanah, ubi jalar, kacang kedelai dan kacang hijau. Produksi tanaman pangan tahun 2006 digambarkan pada tabel berikut:
4. Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Pelalawan memiliki potensi yang bagus di sektor pertanian. Data dari BPS Riau 2006 mengatakan bahwa pada tahun 2006 ada 15.256 Ha lahan tanaman pangan dengan jumlah produksi sebanyak 45.058 ton. Jenis tanaman pangan adalah Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Ubi Kayu, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Kacang Kedele dan Kacang Hijau. Sayur-mayur dengan luas lahan panen 1.030 Ha.
Tabel berikut menunjukkan lahan panen produksi buah-buahan pada tahun 2006.
5. Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu menyimpan potensi yang sangat besar di sektor pertanian. Beberapa tanaman pangan yang ditanami di daerah ini adalah Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Singkong, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Kacang Kedelai dan Kacang Hijau. Lahan panen adalah 4.608 hektar dengan total produksi berjumlah 13.577 ton (BPS, 2007).
Tabel berikut menunjukkan luas lahan dan produksi sayur-mayur di Kabupaten Indragiri Hulu.
Sumber: Riau Dalam Angka, 2007
Sementara tanaman buah yang tersedia di daerah ini antara lain: Pisang, Durian, Duku, Mangga, Jeruk, Rambutan, Pepaya, Nenas dan Jambu. Produksi buah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
6. Kabupaten Indragiri Hilir
Potensi sumber daya lahan basah tersebar dibeberapa daerah di Kabupaten Indragiri Hilir mencapai luas areal 59,219 hektar. Potensi lahan kering untuk pertanian tanaman pangan menjangkau areal seluas 1,101,378 hektar.
Hasil produksi padi setiap tahun adalah 103.911 ton, dari lahan kering 20.738 ton yang didominasi oleh tanaman jagung dengan jumlah 12.333 ton.
Tabel berikut menggambarkan luas lahan panen dan produksi tanaman pangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan di Kabupaten Indragiri Hilir:
Luas Lahan Panen Tanaman dan Produksi Panen di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2006:
Luas Panen Sayur Mayur dan Produksi Panen di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2006:
Produksi Buah-buahan di Indragiri Hilir pada tahun 2006:
7. Kabupaten Siak
Dilihat dari topografinya Kabupaten Siak merupakan daerah dataran rendah beriklim tropis sepanjang tahun dan sangat sesuai untuk daerah pertanian dan holtikultura. Lahan panen tanaman pangan pada tahun 2006 berjumlah 6.925 Ha dengan total produksi sebesar 11.083 ton. Lahan tersebut ditanami dengan berbagai jenis tanaman pangan seperti Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Ubi Kayu, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Kacang Kedelai, dan Kacang Hijau.
8. Kabupaten Kuantan Singingi
Luas lahan panen untuk tanaman pangan di Kabupaten Kuantan Singingi adalah 12.588 Ha. Lahan tersebut ditanami dengan bermacam ragam jenis tanaman pangan seperti Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Kacang Kedelai dan Kacang Hijau. Produksi tanaman pangan pada tahun 2006 digambarkan pada tabel berikut:
Bukan hanya lahan panen tanaman pangan saja yang dimiliki Kabupaten Kuantan Singingi, tetapi Kabupaten Kuantan Singingi juga memiliki lahan panen bermacam jenis sayur-mayur. Berikut adalah potensi lahan serta produksi sayur-sayuran di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2006:
9. Kabupaten Rokan Hulu
Data yang diperoleh dari BPS Provinsi Riau 2007 mengatakan bahwa pada tahun 2006 luas lahan panen tanaman pangan mencapai 20.887 Ha dengan produksi sebanyak 50.398 ton. Tanaman pangan terdiri dari Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Kacang Kedelai dan Kacang Hijau. Komoditi perkebunan lainnya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
10. Kabupaten rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir memiliki potensi pada sektor pertanian, seperti Kacang Kedelai dan Jagung. Sementara produksi lainnya adalah Ubi Kayu, Kacang Tanah, Sayur-sayuran dan Buah-buahan.
Pada tahun 2006 jumlah lahan panen adalah 132.011,47 hektar. Jumlah ini terdiri dari lahan basah dengan luas 9.339,58 Ha dan lahan kering seluas 122.671,89 Ha. tabel berikut menggambarkan luas lahan panen dam jumlah produksinya di Kabupaten Rokan Hilir.
Luas Lahan Panen Pangan dan Produksinya pada tahun 2006
Padi merupakan produksi pangan unggulan dibanding dengan produk pangan lainnya dengan jumlaj lahan panen 36.895 Ha, terdiri dari 6,621 Ha Padi Sawah dan 274 Ha Padi Ladang. Sementara produksi Padi Sawah dan Padi Ladang adalah 123,714 ton. Produksi lahan kering terdiri dari Jagung 1106 ton, Ubi Kayu 3520 ton, Ubi Jalar 1004 ton, Kacang Tanah 112 ton, Kacang Kedelai 2300 ton dan Kacang Hijau 114 ton. Disamping itu produksi buah-buahan adalah 7.379 ton dan sayur -mayur 4100 ton.
Pemutakhiran Terakhir : 07 Mei 2009. Rujukan
Rabu, Desember 16, 2009
Perkembangan Sektor Pertanian Tahun 2006
Label:
Pertanian Riau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar