Photobucket

Selasa, Februari 16, 2010

Peternakan Sumatera Selatan

Hewan ternak dibagi dalam kelompok ternak besar dan ternak kecil dan unggas. Ternak yang masuk kategori ternak besar adalah sapi perah, sapi, kerbau dan kuda. Sedangkan kambing, domba, babi, ayam dan itik digolongkan pada ternak kecil dan unggas.

Secara umum, populasi ternak di Sumatera Selatan pada tahun 2005 mengalami peningkatan dibandingkan 2004. Kenaikan tersebut masing-masing adalah: sapi perah 4,8 persen, sapi 2,47 persen, kerbau 4,36 persen, kuda 1,96 persen, kambing 6,20 persen, domba 3,24 persen, babi 4,48 persen, dan ayam kampung 145,70 persen. Sebaliknya, populasi itik menurun 3,43 persen.Rujukan

Sumatera Selatan Lumbung Pangan dan Energi

Sektor Peternakan
Peternakan merupakan salah satu bidang unggulan dalam pembangunan daerah Sumatera Selatan. Peranan Peternakan dalam perekonomian daerah cukup signifikan terutama dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB, penambahan income per kapita dan pelestarian plasma nuftah.

Untuk mempercepat upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran danincome perkapita masyarakat, maka pemerintah daerah memberikan prioritas pembangunan di bidang pertanian melalui program Sumatera Selatan Lumbung Pangan termasuk peternakan. Yang diyakini dapat membantu mempercepat mengatasi ketiga masalah tersebut yang tidak hanya merupakan masalah daerah tetapi juga masalah nasional.

Komoditas unggulan di bidang peternakan yang perlu mendapat akselerasi pembangunan dalam lima tahun ke depan adalah ternak sapi dengan populasi 438.666 ekor, produksi daging 44.000 ton tahun 2004. Untuk memacu peningkatan populasi sapi ini ditetakan program inseminasi buatan sebanyak 100.000 ekor sapi rakyat yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan.

Hal ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut. Pertama untuk meningkatkan mutu genetik sapi rakyat, kedua meningkatkan angka kebuntingan sapi, sekaligus meningkatkan jumlah kelahiran anak sapi. Selain sapi potong, komoditas unggulan bidang peternakan diperluas termasuk unggas (ayam pedaging, petelur dan ayam buras) serta kambing domba.

Tujuan Lumbung Pangan Sektor Paternakan
Tujuan Strategis
Pemberdayaan masyarakat peternak sapi potong dengan memanfaatkan teknologi kawin suntik (inseminasi buatan) serta agribisnis ayam dan kambing/domba.

Tujuan Ekonomi
  1. Peningkatan populasi ternak sapi melalui inseminasi buatan dengan angka kelahiran sebanyak 100.000 ekor sampai tahun 2009.
  2. Peningkatan populasi ternak sapi potong tahun 2009 sebanyak 523.740 ekor.
  3. Peningkatan produksi daging sapi sebanyak 9.623 ton tahun 2003 menjadi 14.724 taon pada tahun 2009.
  4. Peningkatan populasi ayam 4 juta ekor per tahun atau 20 juta ekor sampai tahun 2009 dengan produksi 43.631 ton.
  5. Peningkatan populasi kambing tahun 2009 menjadi 632.859 ekor dengan produksi daging 1.796 ton dan domba 73.930 ekor dengan produksi daging 146 ton.

Sasaran Lumbung Pangan Sektor Peternakan 2009
TernakSasaran Pengembangan Populasi(Ekor)Sasaran Produksi Daging & Telur (Ton)
Sapi Potong623.48514.724
Kambing632.8591.1796
Domba73.930146
Ayam Broiler22 juta1.576
Ayam Petelur8.207.000680
Ayam Buras28.105.00026.327
Itik 1.080


Sasaran Konsumsi 2005-2009
TAHUN
HASIL TERNAK
KETERANGAN
DAGING
TELUR
SUSU
2005
8,45
5,34
5,67

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) VI 1998.

Daging 10,3 Kg/Kap/Tahun Telur 6,5 Kg/Kap/Tahun

2006
8,91
5,62
6,06
2007
9,37
5,90
6,45
2008
9,83
6,18
6,84
2009
10,29
6,46
7,23
Rujukan

Sumsel Harus Galakkan Peternakan
Selasa,14 Juli 2009 - 09.00 Wib
PALEMBANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Selatan (Sumsel), H Eddy Yusuf menyatakan, sektor peternakan harus digalakkan, mengingat potensi pembiakan ternak dan kondisi daerahnya sangat mendukung pengembangan ternak untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pasti bisa menopang peningkatan pendapatan masyarakat," kata Wagub, pada acara Harmonisasi dan Sosialisasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin (13/7) malam.

Menurut Eddy, tujuan penerbitan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan itu secara khusus itu agar dapat memberdayakan dan menciptakan masyarakat daerahnya yang menjadi mandiri. Eddy menambahkan untuk menjamin kepastian terselenggaranya usaha peternakan dan kesehatan hewan yang baik, diperlukan penyediaan lahan yang memenuhi persyaratan teknis untuk budidaya ternak dan kesehatan hewan tersebut.

Diharapkan dengan cara itu, potensi pembiakan ternak yang besar dan kondisi daerahnya yang mendukung peternakan, bisa benar-benar dikembangkan secara optimal, kata Wagub pula.

Menurut Plt. Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Asrillazi, walaupun secara umum tingkat perkembangan ternak di daerahnya relatif masih rendah namun potensi pembiakan untuk ternak besar, seperti sapi, masih sangat besar.

Potensi itu, menurut dia, ditopang pula adanya perkebunan sawit dan perkebunan lain umumnya di Sumsel yang sangat luas serta sumber daya alam yang mempunyai daya tampung sangat besar bagi populasi ternak itu. Acara harmonisasi dan sosialisasi UU Peternakan itu, dihadiri utusan dari seluruh kabupaten dan kota di Sumsel.Rujukan

===================================================================
  • Musi Rawas Lumbung Daging Sumatera Selatan
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar