Potensi pertanian tersebar untuk daerah Sumsel adalah di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas yang merupakan lumbung bagi komoditas padi dan palawija. Tanaman palawija terdiri dari tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai.
Pertanian
Di Sumatera Selatan, padi ditanam di lahan sawah dan ladang. Hampir seluruh daerah kabupaten/kota di Sumatera Selatan memproduksi padi sawah maupun ladang kecuali kota Palembang. Berdasarkan data, kota Palembang mempunyai 3.508 hektar luas panen padi sawah dan tidak memiliki padi ladang sama sekali. Kabupaten Banyuasin menjadi produsen terbesar padi sawah dan padi ladang dengan total produksi padi sawah dan ladang tahun 2005 sebesar 566.377 ton. Secara umum nilai rata-rata produksi per hektar padi sawah lebih besar dibandingkan padi ladang. Hal ini disebabkan padi sawah mendapatkan pengairan yang lebih baik dan teratur dibandingkan padi ladang.
Sebagai gambaran rinci, rata-rata produksi per hektar padi sawah adalah 38,82 kuintal, sementara rata-rata produksi padi ladang hanya mencapai 23,39 kuintal per hektar pada tahun 2005. Lebih jauh lagi, produksi padi sawah juga jauh lebih banyak dibandingkan padi ladang. Produksi padi ladang hanya mencapai 171.928 ton sementara padi sawah 2.148.182 ton atau dua belas kali lipat. Jika dilihat dari luas areal panen, padi sawah dipanen dari areal seluas 553.345 hektar sedangkan padi ladang seluas 73.504 hektar.
Pada tahun 2005, beberapa komoditas palawija tersebut umumnya mengalami kenaikan jumlah produksi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kecuali produksi ketela pohon yang disebabkan oleh berkurangnya luas panen. Pada tahun 2005 ini kacang hijau merupakan komoditas yang baru dicatat produksinya.
Produksi jagung mencapai 75.566 ton atau naik sebesar 15,84 persen dari tahun 2004. Meningkatnya produksi dapat disebabkan oleh meningkatnya luas panen jagung yaitu dari 23.859 hektar tahun 2004 menjadi 26.884 hektar tahun berikutnya. Komoditas lainnya seperti ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai mengalami kenaikan produksi masing-masing sebesar 8,4 persen, 35,7 persen, 10,6 persen. Sementara itu produksi ketela pohon turun sebesar 27,7 persen dibandingkan tahun 2004.
Sumatera Selatan memiliki keragaman produksi tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2005, terdapat 23 jenis komoditas sayuran yang ditanam di berbagai daerah kabupaten/kota. Sedangkan daerah yang menjadi sentra produksi sayuran adalah kota Palembang, Banyuasin serta Pagaralam.
Total luas panen tanaman sayuran adalah 27.215 hektar dengan jumlah produksi sayuran sebanyak 865.103 ton. Dari aneka sayuran tersebut diantaranya menunjukkan jumlah produksi yang cukup menonjol, seperti halnya timun, cabe besar dan terung dimana produksinya masing-masing mencapai 141.204 ton, 99.706 ton serta 90.227 ton.
Berbeda dengan sayuran, tiga daerah utama penghasil buah-buahan adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Ilir dan kota Prabumulih. Secara keseluruhan, produksi buah-buahan di Sumatera Selatan tahun 2005 adalah sebanyak 1.571.089 ton. Dari jumlah tersebut, 32,71 persen adalah produksi nenas, 30,22 persen produksi pisang, dan 16,95 persen Jeruk Siam.Rujukan
Eksposisi Potensi Sektor Pertanian Sumatera Selatan
Berdasarkan data laporan Badan Statistik Daerah tingkat 1 Sumatera Selatan, luas area lahan pertanian mencapai 70% dari seluruh daratan di propinsi tersebut, dengan estimasi perkiraan luas yaitu 5.5 juta Ha, area ini mencakup lahan persawahan dan ladang, sedangkan untuk lahan perkebunan, areal yang diusahakan seluas 1.8 juta Ha. Jenis tanaman pertanian yang diutamakan adalah tanaman padi sebagai kebutuhan pangan pokok domestik. Kondisi geografi Sumatera Selatan yang dilalui 9 sungai besar, memudahkan pengairan, sehingga mempengaruhi besar produksi dari tahun ke tahun. Rata-rata pertumbungan produksi padi pertahunnya sebesar 6.8%, dengan rata-rata perluasan wilayah pertanian pertahunnya sebesar 3.45%, sejak tahun 2002 sampai dengan 2006.
Rasio angka tersebut menjelaskan bahwa setiap ekpansi areal lahan persawahan sebesar 1%, maka akan terjadi pertumbuhan hasil pertanian padi mendekati 2%. Namun rata-rata kapasitas aktual produksi sebesar 2.6%, angka ini lebih besar dari rasio yang ada, artinya ada beberapa daerah di Sumatera Selatan yang memiliki kapasitas besar dalam berproduksi, sedangkan di daerah lain masih belum mencapai nilai potensinya. Daerah yang paling besar hasil produksinya adalah banyuasin, namun kapasitas produksi terbesar adalah Oku Timur.Rujukan
Sumsel Lumbung Pangan
Sumatera Selatan sebagai salah satu Provinsi Lumbung Pangan, tidak terlepas dari tersedianya potensi sumber daya lahan yang cukup variatif, mulai dari lahan sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, lebak dan lahan kering. Selain juga memiliki komoditas unggulan lain seperti jagung, kacang tanah, ubu kayu, ubi jalar, komoditas sayuran dan buah - buahan.
Dari total produksi padi Sumatera Selatan tahun 2005 sebesar 2.320.110 ton gabah kering giling (GKG)1.466.310 ton, kontribusi terbesar diperoleh dari lahan sawah yaitu 2.148.182 ton GKG (92,6%). Dengan jumlah penduduk 6.755.900 jiwa dan konsumsi beras per kapita/tahun sebesar 124 kg, serta kebutuhan lainnya, maka pada tahun 2005 Sumatera Selatan surplus beras sebanyak 484.088 ton.
Dengan optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya lahan yang tersedia secara keseluruhan melalui upaya peningkatan pelayanan jaringan irigasi dan rawa, penggunaan agroinput, peningkatan kemampuan petani mengakses modal perbankan dan pengembangan penggunaan alat mesin pertanian, maka kedepan Sumatera Selatan mampu meningkatkan produksi padi hingga 5 juta ton GKG atau setara beras 3 juta ton. Hal ini sangat tergantung kepada modal petani, investasi serta perbaikan infrastruktur jaringan irigasi dan drainase. Kesemuanya itu memerlukan dukungan dana yang cukup besar mencapai Rp. 3,3 Trilyun. Pertambahan produksi ini akan membuka kesempatan berusaha baru dan menambah pendapatan petani. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Diharapkan melalui program akselarasi pembangunan pertanian dengan Program Sumatera Selatan Lumbung Pangan akan dapat mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran dan peningkatan pendapatan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.
Luas lahan sawah yang perlu dikembangkan dan dipertahankan di Sumatera Selatan untuk mendukung Program Sumatera Selatan Lumbung Pangan seluas 752.150 Ha. Lahan seluas 238.974 Ha merupakan lahan yang sementara ini tidak diusahakan dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi sawah baru. Sedangkan pada lahan yang baru satu kali tanam (IP 100) seluas 399.521 Ha, yang dapat dikembangkan menjadi dua kali tanam (IP 200) seluas 155.322 ha dengan dukungan kegiatan :
Ketersediaan Lahan Kering di Sumatera Selatan
Ogan Komering Ilir Muara Enim Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Ilir Palembang OKU Selatan OKU Timur Lubuk Linggau Pagaralam Prabumulih Jumlah
Capaian Produksi 2005 dan Sasaran Produksi 2009
Beras Jagung Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Cabe Kubis Kentang Duku Nenas Jeruk Durian Manggis Salak Alpukat
Permasalahan dalam upaya pencapaian produksi tanaman terutama padi :
1. Prasanara Transportasi
2. Kredit Pertanian
3. Penyuluhan Pertanian (BPP, PPL, Dana Operasi)
4. Kelembagaan Petani & Perdesaan
5. Pupuk Bersubsidi
6. Irigasi & Rawa (jaringan, Tata Air Mikro), O & P
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan tanaman jagung meliputi belum cukup tersedianya pabrik pakan, jaminan pasar dengan harga layak dan terbatasnya alat penanganan pascapanen terutama dryer. Sedangkan untuk komoditi ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah permasalahan yang dihadapi terutama dalam hal pemasaran dan pengolahan pascapanen serta sulit untuk mendapatkan benih yang bermutu.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan komoditi sayuran :
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan komoditi buah-buahan :
Upaya Pemecahan Masalah:
Rujukan
Senin, Februari 01, 2010
Sumber Daya Alam Sumatera Selatan Yang Lainnya
Kabupaten/Kota
Lahan Kering (Ha)
Lahan Hortikultura (Ha)
Agihan Lahan Hortikultura (%)
Lahan Usaha
STD (Potensi)
Jumlah
Buah-buahan
Sayuran
Jumlah
Ogan Komering Ulu
66.740
8.027
74.767
6.645
870
7.515
11,260
93.912
171.565
265.477
10.062
1.400
11.462
12,205
99.766
62.745
162.511
9.756
3.397
13.153
13,184
76.803
21.433
98.236
6.755
3.276
10.031
13,061
120.237
144.979
265.216
7.759
1.067
8.826
7,341
119.378
8.145
127.523
6.594
3.598
10.192
8,538
148.837
40.538
189.375
4.731
3.682
8.413
5,652
23.480
5.677
29.157
6.413
2.896
9.309
29,647
15.046
4.631
19.677
1.228
5.251
6.479
43,061
63.686
47.182
110.868
3.463
3.190
6.653
10,447
56.621
25.148
81.769
12.871
1.500
14.371
25,381
6.514
909
7.423
715
212
927
14.231
2.735
5.719
8.454
340
1.580
1.920
70.201
3.386
570
3.956
1.844
564
2.408
71,116
397.141
547.268
1.444.409
79.176
32.483
111.659
12,446
No.
KOMODITI UTAMA
PRODUKSI (Ton)
SASARAN 2009
CAPAIAN 2005
TANAMAN PANGAN
1.
> 2 Juta
1.466.310
2.
200.000
75.566
3.
10.564
9.754
4.
214.005
179.953
5.
30.771
24.464
HORTIKULTURA
1.
32.635
18.361
2.
24.000
4.975
3.
5.100
758
4.
56.875
48.848
5.
320.000
214.357
6.
193.800
179.852
7.
68.000
48.503
8.
3.000
2.279
9.
660
583
10.
4.834
4.647
Label:
Sumber Daya Alam Lainnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar