Sumatera Selatan
Bagian daratan propinsi ini berbatasan dengan propinsi Jambi di sebelah Utara. propinsi Lampung di Selatan dan propinsi Bengkulu di bagian Barat. Sedang di bagian Timur berbatasan dengan pulau Bangka dan Belitung Sumatera Selatan dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya karena wilayah ini dalam abad 712 Masehi merupakan pusat kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia yang berpengaruh sampai ke Formosa dan Cina di Asia serta Madagaskar di Afrika.
Disamping itu, Sumatra Selatan sering pula disebut sebagai Daerah Batanghari Sembilan. karena di kawasan ini terdapat 9 sungai besar yang dapat dilayari sampai jauh ke hulu, yakni: sungai Musi, Ogan, Komering, Lematang, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko dan Lalan serta puluhan lagi cabang-cabangnya.
Iklim
Wilayah ini beriklim tropis dan basah. Sepanjang tahun propinsi ini hanya dipengaruhi oleh dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Suhu udaranya bervariasi antara 24,7 sampai 32,9 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban udara berkisar antara 82% sampai 88%. Musim Hujan Relatif jatuh pada bulan Oktober sampai bulan April. Variasi curah hujan berkisar antara 2.100 mm sampai 3.264 mm. Biasanya bulan Desember merupakan bulan curah hujan paling banyak. Sedangkan musim kemarau biasanya dimulai bulan Juni sampai bulan September.
Sejarah Sumatera Selatan
Propinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya, ; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika. Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri china Pada awal abad ke-15 berdirilah ; Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh Jepang. Ketika masih berjaya, kerajaan Sriwijaya juga menjadikan Palembang sebagai Kota Kerajaan. Rujukan
Musim
Musim yang terdapat di Sumatera Selatan sama dengan yang terjadi di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan bulan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan seperti itu terjadi setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April - Mei dan Oktober - Nopember.
Topografi
Di pantai timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegitasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin kebarat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih masuk kedalam wilayah semakin daerahnya bergunung-gunung. Disana terdapat Bukit Barisan yang membelah Sumatera Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900-1.200 meter dari permukaan laut.
Bukit Barisan terdiri atas puncak Gunung Seminung (1.964 m dpl), Gunung Dempo (3.159 m dpl), Gunung Patah (1.107 m dpl), dan Gunung Bungkuk (2.125 m dpl). Disebelah barat Bukit Barisan merupakan lereng. Pada lembah daerah Bukit Barisan terdapat daerah-daerah perkebunan karet, kelapa sawit, dan pertanian terutama kopi, teh, dan sayuran.
Hidrologi
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai sungai--sungai yang besar yang dapat dilayari, namun saat ini karena proses pendangkalan, tidak dapat dilayari oleh kapal-kapal besar. Kebanyakan sungai-sungai itu bermata air dari Bukit Barisan, kecuali sungai Mesuji, sungai Lalan dan sungai Banyuasin. Yang bermata air dari Bukit Barisan dan bermuara ke selat Bangka adalah sungai Musi, sedangkan sungai Ogan, sungai Koriring, sungai Lematang, sungai Kelingi Lakitan, sungai Rupit dan sungai Rawas merupakan anak sungai Musi.Rujukan
Kabupaten dan Kota
No | Kabupaten/Kota | Ibukota |
1 | Kab. Banyuasin | Pangkalan Balai |
2 | Kab. Empat Lawang | Tebing Tinggi |
3 | Kab. Lahat | Lahat |
4 | Kab. Muara Enim | Muara Enim |
5 | Kab. Musi Banyuasin | Sekayu |
6 | Kab. Musi Rawas | Muara Beliti Baru |
7 | Kab. Ogan Ilir | Indralaya |
8 | Kab. Ogan Komering Ilir | Kota Kayu Agung |
9 | Kab. Ogan Komering Ulu | Baturaja |
10 | Kab. Ogan Komering Ulu Selatan | Muaradua |
11 | Kab. Ogan Komering Ulu Timur | Martapura |
12 | Kota Lubuk Linggau | - |
13 | Kota Pagar Alam | - |
14 | Kota Palembang | - |
15 | Prabumulih | - |
Daftar Gubernur
No | N a m a | Dari | Sampai | Keterangan |
1 | A. K. Gani | 19.. | 19.. | |
2 | M. Isa | 19.. | 19.. | |
3 | Sumarno | 19.. | 19.. | |
4 | Husen | 19.. | 19.. | |
5 | Mohtar Prabu Mangkunegara | 19.. | 19.. | |
6 | H.A. Bastari | 1959 | 1963 | |
7 | Abu Yasid Bustomi | 1963 | 1966 | |
8 | Ali Amin | 1966 | 1967 | |
9 | Asnawi Mangku Alam | 1967 | 1978 | |
10 | Sainan Sagiman | 1978 | 1988 | |
11 | Letjen H.Ramli Hasan Basri | 1988 | 1998 | |
12 | H.Rosihan Arsyad | 1998 | 7 Nop 2003 | |
13 | Ir.Syahrial Oesman,MM | 7 Nop 2003 | 2008 | |
14 | dr.H.Mahyuddin NS,SpOG | 11 Juli 2008 | 7 Nop 2008 | |
16 | Alex Noerdin | 2008 | 2013 |
Luas wilayah dan penduduk Sumatera Selatan
No | Kota/Kabupaten | Luas(ha) | Penduduk |
1 | Palembang | 37.430 | 1.304.211 |
2 | Prabumulih | 42.162 | 128.207 |
3 | Pagaralam | 57.916 | 113.752 |
4 | Lubuk Linggau | 41.980 | 171.235 |
5 | Musi Banyuasin | 1.447.700 | 455.739 |
6 | Banyuasin | 1.214.274 | 712.813 |
7 | Ogan Komering Ilir (OKI) | 1.957.141 | 1.000.152 |
8 | Ogan Ilir | * | * |
9 | Ogan Komering Ulu (OKU) | 1.617.665 | 1.112.854 |
10 | OKU Timur | * | * |
11 | OKU Selatan | * | * |
12 | Musi Rawas | 1.213.457 | 465.682 |
13 | Muara Enim | 88.794 | 621.876 |
14 | Lahat | 663.250 | 541.895 |
Jumlah | 8.701.742 | 6.628.814 |
*)masih tergabung dengan kabupaten induk
Tingkat kesejahteraan penduduk yang tercermin melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 66,00 atau berada pada rangking 16 dari seluruh Provinsi di Indonesia. IPM tertinggi terdapat di Kota Palembang, yaitu sebesar 71,20 dan terendah di Kabupaten Musi Rawas, sebesar 62,00.
Dari sisi ketenagakerjaan, sebagian besar penduduk Sumsel (63,53 persen) bekerja di sektor pertanian, terutama sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor perkebunan. Sementara itu, angka pengangguran berada pada kisaran 9-10 persen. Rujukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar